Sejak ditetapkannya Kebijakan Rencana Pertahanan Nasional Jepang (National Defense Program Guidelines) dan Kebijakan Rencana Pertahanan Jangka Menengah 2019-024 (Mid-Term Defense Program) oleh Dewan Keamanan Nasional Jepang pada tanggal 18 Desember 2018, Jepang sangat serius untuk dapat mewujudkan konsep pertahanan yang disebut dengan “Multi-Domain Defense Force”. Konsep pertahanan ini berusaha menggabungkan kemampuan pertahanan di bidang “New Domain” yang meliputi domain ruang angkasa, ruang maya atau siber, dan spektrum gelombang elektromagnetik dengan kemampuan pertahanan di bidang “Traditional Domain” yang meliputi kemampuan penguasaan domain ruang udara dan maritim melaluii suatu konsep operasi yang disebut “Cross-Domain Operation”.
Hal ini terlihat jelas seperti dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Pertahanan Tahun Anggaran 2020 yang diterbitkan oleh Kementrian Pertahanan Jepang. Mengutip dokumen tersebut, anggaran pertahanan sebesar ¥ 506,88 Milyar akan dimanfaatkan antara lain untuk peningkatan kemampuan pertahanan di bidang “New Domain” yang meliputi :
Domain ruang angkasa. Jepang akan memperkuat kemampuan pengawasaaan penggunaan ruang angkasa dan kemampuan mencegah penggunaan ruang angkasa untuk keperluan K3I lawan. Pada tahun 2022 rencananya akan dibentuk Satuan Operasi Misi Ruang Angkasa untuk meyakinkan keunggulan penggunaan ruang angkasa baik pada masa damai maupun saat terjadi kontijensi. Anggaran pertahanan 2020 akan digunakan antara lain untuk membentuk Satuan Operasi Misi Ruang Angkasa, Penelitian dan Pengembangan Peralatan Pernika Ruang Angkasa dan Operasional Satelit Militer.
Domain Siber. Dalam rangka meningkatkan kemampuan peperangan siber termasuk kemampuan mencegah lawan memanfaatkan siber dalam serangan militer, Jepang akan membentuk Satuan Pertahanan Siber yang berkedudukan langsung di bawah menteri pertahanan pada tahun 2023. Pada tahun ini, Jepang telah mengalokasikan anggaran untuk penambahan personel Satuan Siber Gabungan, Pembentukan Satuan Siber Angkatan Darat, Penguatan Defense Information and Communication Infrastructure serta pendidikan dan pelatihan bidang pertahanan siber.
Domain spektrum gelombang elektromagnetik. Tahun 2020 Jepang menganggarkan litbang pesawat dengan kemampuan stand-off electronic warfare, serta pengadaan 3 unit F-35A dan 6 unit F-35B, pesawat tempur yang digadang-gadang memiliki keunggulan dalam peperangan elektronika. Selain itu juga terdapat anggaran untuk penguatan kemampuan Satuan Peperangan Elektronika, Peningkatan Kemampuan Electronic Intelligence, Peningkatan Kemampuan terhadap serangan Electromagnetic Pulse serta anggaran pendidikan dan pelatihan di bidang pernika.
Di sisi yang lain, untuk membangun kemampuan pertahanan di bidang “Traditional Domain” Jepang akan fokus terhadap :
Peningkatan Kemampuan Penguasaan Domain Ruang Udara dan Laut. Dalam rangka mempertahankan keunggulan laut, Jepang menganggarkan pengadaan 3 unit pesawat intai maritim P-1, 7 Helikopter SH-60K, 2 unit kapal FFM, 1 unit kapal selam dan 1 unit Kapal Buru Ranjau. Sedangkan dalam rangka mempertahankan keunggulan udara, selain pengadaan F-35A dan F35B, Jepang juga menganggarkan pengadaan 4 unit pesawat tanker, dan tidak kalah penting anggaran untuk memodifikasi JS Izumo. Kapal yang merupakan jenis Helicopter Carrier ini akan dimodifikasi agar dapat digunakan untuk lepas landas pesawat yang memiliki kemampuan STOVL seperti pesawat F-35B. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan fleksibiitas operasi dan postur pertahanan Jepang di Samudera Pasifik dimana saat ini Jepang hanya mengoperasikan satu Pangkalan Udara di Samudera Pasifik yaitu di Pulau Iwojima.
Kemampuan Sistem Pertahanan Jarak Jauh (Stand-off Defense). Jepang akan membangun kemampuan pertahanan jarak jauh terhadap kapal dan pasukan pendarat yang akan menginvasi Jepang. Untuk itu, Jepang akan melaksanakan pengadaan rudal udara ke permukaan jarak jauh JASSM (Joint Air to Surface Stand-off Missile) dan LRASM (Long Range Air to Surface Missile) untuk melengkapi persenjataan pesawat F-35A serta melaksanakan litbang senjata Hyper Velocity Gliding Projectile untuk mempertahankan pulau-pulau terluar.
Kemampuan Pertahanan Rudal Terpadu. Untuk mengantisipasi peningkatan ancaman serangan udara yang semakin komplek dan beragam, yang datang tidak hanya dari rudal balistik, tetapi rudal jelajah, pesawat udara dan ancaman udara lainnya, Jepang akan memperkuat pertahanan udara terpadu. Untuk itu, Jepang akan melanjutkan pengembangan System Aegis Ashore, pengadaan pesawat peringatan dini Advanced Hawkeye E-2D dan pengadaan Kapal Destroyer dengan kemampuan Aegis Combat System. Dengan demikian Jepang nantinya akan memiliki sistem pertahanan udara terpadu yang meliputi seluruh wilayah Jepang dibawah suatu Komando Gabungan JSDF (Joint Self Defense Force).
Kemampuan Mobilisasi dan Gelar Kekuatan. Untuk meningkatkan mobilitas dan kemampuan menggelar kekuatan, dalam anggaran pertahanan 2020 dialokasikan pengadaan 33 unit Mobile Combat Vehicle type 16 yang dapat diangkut menggunakan pesawat angkut C-2, 7 Kendaraan Mobile Howitzer dan 3 unit Helikopter angkut CH-47 J.
Jepang sangat menyadari bahwa perkembangan lingkungan strategis yang cepat dan tidak menentu di tengah-tengah perlombaan kekuatan bersenjata dan pemanfaatan domain-domain baru oleh negara-negara di dunia, harus disikapi dengan perubahan paradigma mendasar dalam memandang aspek pertahanan keamanan nasional. Jepang percaya bahwa keberhasilan penerapan National Defense Guidelines akan meningkatkan Postur Pertahanan Jepang, memperluas peranan Jepang, dan memperkuat kemampuan pertahanan Jepang secara drastis.
Rencana Pengadaan Alutsista Jepang Tahun 2019- 2020.
Jenis Alutsista | 2019 | 2020 |
Nilai Kontrak (Juta Yen) |
Angkatan Darat | |||
Helikopter UH-X | 6 unit | – | |
Heli Angkut CH-47JA | – | 3 unit | 22.800 |
Type 03 Chu-SAM | 1 Battery | 1 Battery | 1.200 |
Senjata Laras Panjang | – | 3.283 pucuk | 900 |
Senjata Laras Pendek | – | 323 pucuk | 20 |
Senjata Snipper | 6 pucuk | 8 pucuk | 30 |
Mortir 60mm | 6 unit | 6 unit | 20 |
Mortir 120mm | 12 unit | 6 unit | 300 |
Mobile Howitzer Type 19 155mm | 7 Kendaraan | 7 Kendaraan | 4.500 |
Tank Type 10 | 6 Kendaraan | 12 Kendaraan | 15.600 |
Mobile Combat Vehicle Type 16 | 22 Kendaraan | 33 Kendaraan | 23.700 |
Aegis Ashore Ballistic Missile Defense | 2 Unit | – | |
Angkatan Laut | |||
Pesud Patmar P-1 | – | 3 Unit | 63.200 |
Heli SH-60K | – | 7 Unit | 49.800 |
Kapal Destroyer | 2 Kapal | 2 Kapal | 94.400 |
Kapal Selam | 1 Kapal | 1 Kapal | 70.200 |
Kapal Ranjau | – | 1 Kapal | 12.600 |
Sparepart modernisasi Combat System Kapal Destroyer kelas Izumo. | – | 1 Kapal | 800 |
Angkatan Udara | |||
Pesawat Tempur F-35A | 6 Unit | 3 Unit | 28.100 |
Pesawat Tempur F-35B | – | 6 Unit | 79.300 |
Pesawat Angkut C-2 | 2 Unit | – | 22.000 |
Pesawat Early Warning E-2D | 9 Unit | – | 38.000 |
Pesawat Tanker KC-46A | – | 4 Unit | 105.200 |
Heli SAR UH-60J | – | 3 Unit | 15.600 |
Perawatan Patriot Missile System | 12 Unit | 8 Unit | 9.000 |
https://www.mod.go.jp/j/approach/anpo/kyougi/2019/01/17_speech.html
https://www.mod.go.jp/j/yosan/yosan_gaiyo/index.html