Jepang Batalkan Perhelatan International Fleet Review 2019 akibat Hantaman Hagibis

13 Oktober 2019, Menteri pertahanan Jepang, Taro Kono, mengumumkan Jepang terpaksa membatalkan rencana perhelatan International Fleet Review yang akan dilaksanakan di Teluk Sagami Yokosuka tanggal 14 Oktober 2019 akibat badai topan Hagibis yang menghantam sebagian besar wilayah Jepang. Parade Kapal Perang ini rencananya akan diikuti juga oleh kapal perang angkatan laut Amerika Serikat, Australia, China, India, Inggris, Kanada dan Singapura. Dalam konferensi pers tersebut, disebut kekuatan militer Jepang akan difokuskan untuk menangani permintaan bantuan penanggulangan bencana badai topan oleh pemerintah daerah.

Seperti yang terlihat dalam laman resmi Twitter JMSDF yang diposting tanggal 13 Oktober 2019, beberapa helikopter milik JMSDF jenis SH-60J, SH-60K  dan MCH-101  sedang melaksanakan persiapan take-off  dari sebuah helicopter carrier JS Kaga yang berlayar di perairan sekitar Prefektur Fukuoka. Helikopter ini sejak minggu dini hari menjadikan JS Saga sebagai pangkalan terapung operasi SAR, dengan misi melaksanakan pencarian dan pertolongan terhadap korban yang dilaporkan hilang di sepanjang aliran sungai Abukuma.

Jepang pertama kali melaksanakan Fleet Review di era Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1869. Sejarah mencatat pelaksanaan Fleet Review pada tahun 1940 merupakan yang terbesar yang pernah dilaksanakan oleh Jepang dimana diikuti oleh hampir 100 Kapal Perang dan 500 pesawat udara. Setelah perang dunia kedua berakhir, Tentara Beladiri Angkatan Laut Jepang (Japan Maritime Self Defense Force atau JMSDF) mengadakan kembali Parade Kapal perang ini di Teluk Sagami pada tahun 1957 untuk memperingati hari lahirnya JMSDF. International Fleet Review yang melibatkan angkatan laut berbagai negara sahabat mulai dilaksanakan sejak tahun 2006 setiap tiga tahun sekali .

China dijadwalkan akan ikut ambil bagian untuk pertama kalinya dalam International Fleet Review di Jepang, sebagai dampak membaiknya hubungan kerjasama kedua negara yang ditandai dengan penandatanganan Kerjasama Saling Kunjung Mengujungi Kapal Perang oleh Perdana Menteri kedua negara tahun 2018 lampau. Bahkan salah satu kapal destroyer Taiyuan milik AL laut China telah berlabuh di perairan Yokosuka sejak tanggal 10 Oktober dalam rangka ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Berbeda dengan China, kali ini Angkatan Laut Korea Selatan sengaja tidak diundang JMSDF akibat memburuknya hubungan di antara kedua negara. Diduga, keputusan ini diambil setelah  dihentikannya kerjasama General Security of Military Information Agreement (GSOMIA) antara Jepang dan Korea Selatan beberapa waktu yang lalu.

Parade Kapal Perang di awal tahun kekaisaran baru Jepang ini rencananya akan ditinjau langsung oleh Perdana Menteri Jepang sebagai Panglima Tertinggi Tentara Beladiri Jepang menggunakan JS Izumo, salah satu kapal perang terbesar Jepang jenis Helicopter Carrier yang telah diputuskan untuk dimodifikasi menjadi Air Craft Carrier  yang dapat memuat 10 pesawat F-35B disamping helicopter dan pesawat V-22 Osprey. International Fleet Review yang dirangkai dengan kegiatan Ship Rider bagi umum ini dimaksudkan untuk meningkatkatkan moril pasukan dan memperkenalkan AL laut Jepang lebih dekat kepada masyarakat Jepang. Di samping itu, kegiatan ini juga menjadi ajang unjuk kekuatan Angkatan Laut Jepang kepada dunia Internasional sekaligus untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan Angkatan Laut Negara Sahabat.

 

 

Sumber :

https://www.mod.go.jp/msdf/fleetreview/2019/about.html

https://www.nikkei.com/article/DGXMZO50952570T11C19A0PE8000/

https://www.reuters.com/article/us-asia-storm-japan-fleet/japan-cancels-maritime-fleet-review-after-typhoon-spokesman-idUSKBN1WS022

https://www.flightglobal.com/news/articles/analysis-izumo-and-kaga-aircraft-carriers-in-all-457571/

https://twitter.com/JMSDF_PAO.




Leave a Reply